Indonesia Mengkaji: Fluktuasi Harga Emas pada Pasar Properti

Properti Syariah Indonesia – Harga emas batangan Antam pada Senin, 19 Agustus 2024, tercatat seharga Rp 1.454.000 per gram. Untuk pecahan 0,5 gram, harganya adalah Rp 778.000, sementara pecahan 2 gram dijual seharga Rp 2.846.000. Selain emas Antam, harga emas batangan dari Galeri-24 juga mengalami kenaikan signifikan. Emas Galeri-24 dengan berat 1 gram bernilai pada harga Rp 1.385.000. Sementara itu, untuk pecahan 0,5 gram harganya mencapai Rp 747.000, dan pecahan 2 gram harganya Rp 2.718.000.

Daftar harga emas pada Agustus 2024 menunjukkan bahwa harga emas Antam bervariasi sesuai dengan beratnya, mulai dari 0,5 gram seharga Rp 778.000 hingga 1000 gram dengan harga Rp 1.392.565.000. Sementara itu, harga emas Galeri-24 berkisar dari Rp 747.000 untuk 0,5 gram hingga Rp 1.326.996.000 untuk 1000 gram. Di sisi lain, harga emas UBS juga bervariasi, berawal dari Rp 748.000 untuk 0,5 gram hingga Rp 670.352.000 untuk 500 gram.

Sumber : KOMPAS.com

Indonesia

Pengamatan Harga Emas

Harga emas saat ini menunjukkan kenaikan terbanding dengan periode sebelumnya. Hal ini terlihat dari harga emas batangan Antam yang mencapai Rp 1.454.000 per gram, sementara pecahan lainnya juga mengalami peningkatan. Kenaikan harga ini juga tercermin pada emas Galeri-24 dan UBS, yang semuanya menunjukkan tren naik. Kenaikan harga emas ini biasanya terpengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk fluktuasi nilai tukar mata uang, kebijakan ekonomi global, dan kondisi pasar komoditas. Meskipun ada variasi harga berdasarkan produsen, keseluruhan tren menunjukkan bahwa harga emas saat ini cenderung naik.

Dampak Pada Sektor Properti di Indonesia

Kenaikan harga emas berdampak signifikan pada sektor properti di Indonesia. Ketika harga emas meningkat, investor cenderung mengalihkan dana mereka ke emas. Karena teranggap sebagai aset yang teranggap lebih aman dan stabil dibandingkan properti, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan properti, terutama di kalangan investor yang biasanya mengandalkan properti sebagai instrumen investasi utama.

Selain itu, kenaikan harga emas juga mencerminkan inflasi atau ketidakpastian ekonomi yang lebih tinggi. Sehingga yang sering kali membuat konsumen lebih berhati-hati dalam melakukan pembelian besar seperti properti. Mereka mungkin lebih memilih untuk menyimpan uang mereka dalam bentuk emas daripada berinvestasi dalam properti. Karena properti memerlukan komitmen jangka panjang dan likuiditas yang lebih rendah.

Baca – Artikel Terkait

Namun, bagi beberapa investor, properti tetap menjadi pilihan investasi yang menarik karena potensi apresiasi nilai tanah dan bangunan seiring waktu. Meskipun demikian, kenaikan harga emas dapat memperlambat pertumbuhan sektor properti, terutama di segmen menengah ke atas. Hal ini karena investor lebih memilih untuk menunggu kondisi ekonomi yang lebih stabil sebelum melakukan pembelian.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top